Rabu, 11 Maret 2015

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

1. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif menurut Kriyantono (2008) :
·      Data didominasi kuantitatif. Data berupa angka-angka
Data kuantitatif lebih bersifat konkret karena dapat dikuantitaskan berupa angka-angka. Data ini bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. Meskipun didomonasi angka tidak seluruhnya kuantitatif berupa angka-angka. Oleh karena itu sebagai penelitian kuantitatif pada dasarnya tentng mengumpulkan data angka untuk dijelaskan sebagai fenomena khusus, pertanyaan khusus yang tampaknya segera dapat terjawab dengan menggunakan metode kuantitatif (Sumakolson,2007,h.3).
·      Alat ukur terpisah dari peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu, apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabiitas dan validitas. Karena peneliti harus menjaga sifat objektif, maka dalam analisis data, peneliti tidak boleh mengikutsertakan analisis dari interpretasi yang bersifat subjektif (Kriyantono, 2008, h.55-56).
·      Desain penelitian ditetapkan di awal
Desain penelitian kuantitatif dibuat sebelum penelitian dilakukan. Desain penelitian juga terstruktur dan sistematik mulai dari perumusan masalah, definisi konsep, definisi operasional, hipotesis sampai dengan teknik analisis data (Kriyantono, 2008, h.86-87).
Desain yang dibuat juga diusahakan agar pasti dan tidak mudah berubah, karena jika data berubah-ubah maka dapat mengaburkan variabel dan akan mempengaruhi instrumen serta analisis data. Desain penelitian kuantitatif bisa bervariasi tergantung metode maupun jenis penelitian yang digunakan.
·      Tujuan Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah representasi numerik dan manipulasi pengamatan untuk tujuan menjelaskan dan menjelaskan fenomena bahwa mereka pengamatan mencerminkan. Hal ini digunakan dalam berbagai ilmu alam dan sosial, termasuk fisika, biologi, psikologi, sosiologi, dan geologi (Sumakolson,2007,h.2).
·      Posisi Data
Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan oleh data
Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk menguji suatu teori atau hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti. Jawaban yang diharapkan tersebut didapat dari data yang dihasilkan saat penelitian, dengan hipotesis yang diterima atau ditolak.
·      Cara berpikir
Rasional – empiris (deduktif), artinya penelitian berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya.
Penelitian kuantitatif dimulai dari pengujian teori atau pengkonstruksian teori. Teori atau konsep menjadi dasar dalam melaksanakan penelitian yang akan membentuk kerangka besar penelitian. Logika peneliti saat melihat suatu fenomena adalah dari kacamata teori atau konsep yang digunakan.

2. Mahasiswa dan Pornografi
    (Studi deskriptif tentang pornografi pada mahasiswa di kota Malang)
    Mengapa direkomendasikan?
Judul merupakan bagian penting dari sebuah penelitian. Judul penelitian termasuk bagian yang paling awal diperhatikan. Dari judul yang direkomendasikan di atas, menurut saya judul tersebut sudah memenuhi aspek-aspek pembuatan judul yang benar yaitu menarik, relavan, dan mencakup apa yang seharusnya ada pada sebuah judul penelitian dan dari judul tersebut sudah dapat dilihat metode analisis serta sasarannya.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Apakah ada hubungan antara pemilih pemula terhadap parpol dengan sikap orang tua terhadap parpol?
Instrumen:
Sikap orang tua saya terhadap PAN ?
Sikap:
a.      SS
b.      S
c.       CS
d.      TS
e.      STS
Sample:
Dipilih 100 siswa SMU
Pada penelitian kuantitatif kesahihan atau validitas perlu diperhatikan agar data dapat dianalisis dengan baik.
Validitas Internal:
- Apakah alat ukur sesuai dengan yang diukur. Alat ukur disebut reliabel apabila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama tehadap gejala yang sama walaupun digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil, tetap, dan dapat diandalkan.
Untuk mengetahui reliabilitas, ada dua faktor yang harus dipahami, yaitu hasil pengukuran yang sebenarnya dan kesalahan pengukuran (Kriyantono, 2008, h.143).
- Pemilihan teori/konsep
- Pengukuran konsep (reliabilitas), yaitu pada definisi operasional
Validitas Eksternal
- Pemilihan sampel, apa sudah representatif atau belum
Berdasarkan contoh kasus instrumen kuisioner diatas, data belum bisa dikatakan valid. Hal ini dikarenakan dua hal, pertama alat ukur yang digunakan tidak sesuai dengan yang diukur. Seharusnya dalam instrumen tidak ada pertanyaan mengenai sikap orang tua, karena yang diukur adalah anaknya (sebagai pemilih pemula).
Referensi :
Kriyantono, R. (2008).Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta:Kencana
Kriyantono, R. (2015). Minggu kedua: Quantitative Research [slide powerpoint]. Diakses dari online: http://www.racmatkriyantono.lecture.ub.ac.id
Sukamolson,Suphat. (2007) Fundamental of Quantitative Research. 2-11. Diakses 10 Maret 2015, dari Chulalongkorn University


Tidak ada komentar:

Posting Komentar