TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF
1. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif menurut Kriyantono
(2008) :
·
Data didominasi kuantitatif. Data berupa angka-angka
Data kuantitatif lebih
bersifat konkret karena dapat dikuantitaskan berupa angka-angka. Data ini
bersifat objektif dan bisa ditafsirkan sama oleh semua orang. Meskipun
didomonasi angka tidak seluruhnya kuantitatif berupa angka-angka. Oleh karena
itu sebagai penelitian kuantitatif pada dasarnya tentng mengumpulkan data angka
untuk dijelaskan sebagai fenomena khusus, pertanyaan khusus yang tampaknya
segera dapat terjawab dengan menggunakan metode kuantitatif (Sumakolson,2007,h.3).
· Alat
ukur terpisah dari peneliti
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti dituntut
bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh
membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya
harus objektif dengan diuji dahulu, apakah batasan konsep dan alat ukurnya
sudah memenuhi prinsip reliabiitas dan validitas. Karena peneliti harus menjaga
sifat objektif, maka dalam analisis data, peneliti tidak boleh mengikutsertakan
analisis dari interpretasi yang bersifat subjektif (Kriyantono, 2008, h.55-56).
·
Desain penelitian ditetapkan di awal
Desain penelitian kuantitatif dibuat sebelum
penelitian dilakukan. Desain penelitian juga terstruktur dan sistematik mulai
dari perumusan masalah, definisi konsep, definisi operasional, hipotesis sampai
dengan teknik analisis data (Kriyantono, 2008, h.86-87).
Desain yang dibuat juga diusahakan agar pasti dan
tidak mudah berubah, karena jika data berubah-ubah maka dapat mengaburkan
variabel dan akan mempengaruhi instrumen serta analisis data. Desain penelitian
kuantitatif bisa bervariasi tergantung metode maupun jenis penelitian yang
digunakan.
· Tujuan Penelitian
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah representasi numerik dan
manipulasi pengamatan untuk tujuan menjelaskan dan menjelaskan fenomena bahwa
mereka pengamatan mencerminkan. Hal ini digunakan dalam berbagai ilmu alam
dan sosial, termasuk fisika, biologi, psikologi, sosiologi, dan geologi (Sumakolson,2007,h.2).
· Posisi Data
Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau
teori dibuktikan oleh data
Tujuan penelitian kuantitatif adalah
untuk menguji suatu teori atau hipotesis yang telah dibuat oleh peneliti.
Jawaban yang diharapkan tersebut didapat dari data yang dihasilkan saat
penelitian, dengan hipotesis yang diterima atau ditolak.
· Cara berpikir
Rasional – empiris (deduktif), artinya penelitian
berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya.
Penelitian kuantitatif dimulai dari
pengujian teori atau pengkonstruksian teori. Teori atau konsep menjadi dasar
dalam melaksanakan penelitian yang akan membentuk kerangka besar penelitian.
Logika peneliti saat melihat suatu fenomena adalah dari kacamata teori atau
konsep yang digunakan.
2. Mahasiswa
dan Pornografi
(Studi deskriptif tentang pornografi pada
mahasiswa di kota Malang)
Mengapa direkomendasikan?
Judul merupakan bagian penting dari sebuah
penelitian. Judul penelitian termasuk bagian yang paling awal diperhatikan. Dari
judul yang direkomendasikan di atas, menurut saya judul tersebut sudah memenuhi aspek-aspek pembuatan judul
yang benar yaitu menarik, relavan, dan mencakup apa yang seharusnya ada pada
sebuah judul penelitian dan dari judul tersebut sudah dapat dilihat metode
analisis serta sasarannya.
3. Uji Validitas
dan Reliabilitas
Apakah ada hubungan antara pemilih pemula terhadap
parpol dengan sikap orang tua terhadap parpol?
Instrumen:
Sikap
orang tua saya terhadap PAN ?
Sikap:
a.
SS
b. S
c. CS
d. TS
e. STS
Sample:
Dipilih
100 siswa SMU
Pada
penelitian kuantitatif kesahihan atau validitas perlu diperhatikan agar data
dapat dianalisis dengan baik.
Validitas
Internal:
- Apakah
alat ukur sesuai dengan yang diukur. Alat ukur disebut reliabel apabila alat
ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama tehadap
gejala yang sama walaupun digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti
bahwa alat ukur tersebut stabil, tetap, dan dapat diandalkan.
Untuk mengetahui reliabilitas, ada dua faktor
yang harus dipahami, yaitu hasil pengukuran yang sebenarnya dan kesalahan
pengukuran (Kriyantono, 2008, h.143).
-
Pemilihan teori/konsep
- Pengukuran konsep (reliabilitas),
yaitu pada definisi operasional
Validitas
Eksternal
- Pemilihan sampel, apa sudah
representatif atau belum
Berdasarkan
contoh kasus instrumen kuisioner diatas, data belum bisa dikatakan valid. Hal
ini dikarenakan dua hal, pertama alat ukur yang digunakan tidak sesuai dengan
yang diukur. Seharusnya dalam instrumen tidak ada pertanyaan mengenai sikap
orang tua, karena yang diukur adalah anaknya (sebagai pemilih pemula).
Referensi :
Kriyantono, R. (2008).Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta:Kencana
Kriyantono, R. (2015). Minggu
kedua: Quantitative Research [slide powerpoint]. Diakses dari online:
http://www.racmatkriyantono.lecture.ub.ac.id
Sukamolson,Suphat.
(2007) Fundamental of Quantitative Research. 2-11. Diakses 10
Maret 2015, dari Chulalongkorn University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar